Reportase Mata Kuliah filsafat pendidikan
Manusia merupakan makhluk yang diberi sebuah anugerah berupa akal. Hal inilah yang membedakan manusia dengan seekor sapi. Seperti syair lagu yang menyatakan bahwa manusia harus keluar dari zona nyaman agar bisa dibedakan dengan seekor sapi. Akal atau dari abhasa Arab “Aql” yang secara harfiah berarti mengikat dan memahami hal-hal. Alasan lain adalah pemahaman tentang kekuatan pikiran (untuk memahami sesuatu), kemampuan untuk melihat bagaimana memahami lingkungan, atau dengan kata lain dari pikiran dan kenangan. Dengan arti, bisa melihat diri mereka dalam kaitannya dengan lingkungan sekitarnya, juga dapat mengembangkan konsep alam dan keadaan diri kita sendiri, dan mengambil tindakan untuk menjaga terhadap rasa ketidakpastian yang hidup adalah penting.
Manusia juga memiliki hati atau qalbu yang mengendalikan perasaan manusia. Qolbu disebut juga hati. Hati sesungguhnya memiliki dua pengertian, yakni fisik dan spiritual. Secara fisik hati merupakan daging yakni organ tubuh manusia yang tersimpan dan terlindungi oleh tulang belulang. Hati terletak di dada sebelah kiri. Bentuk hati seperti buah shanaubar sehingga sering dikatakan hati sanubari.Pada daging hati terdapat lubang dan jaringan yang halus. Di dalam lubang atau rongga terdapat darah hitam yang menjadi sumber ruh. Hati secara spiritual merupakan sesuatu yang halus, rabbaniyah (ketuhanan), ruhaniah (kerohanian) dan mempunyai keterkaitan dengan hati yang jasmaniah. Hati yang halus ialah hakikat manusia. Hatilah yang mengetahui, yang mengerti dan yang mengenal diri sendiri. Hatilah yang diajak bicara, disiksa, dicela dan dituntut Tuhannya. Hati dalam pengertian ini juga memiliki kaitan dengan jasmaniah. Hati terkait dengan akhlak terpuji yang direalisasikan oleh gerak tubuh. Hati menentukan sifat dan watak manusia yang tampak secara lahiriah.
Selain akal daan hati, manusia juga memiliki nafsu atau syahwat. Hawa nafsu dirangkai dari dua kata yakni hawa dan nafsu. Antara hawa dan nafsu adalah dua kata yang sama sekali berbeda. Kata Hawa adalah keinginan, kehendak atau hasrat. Kata hawa ini lebih identik dengan istilah syahwat. Sedangkan nafsu secara sederhana artinya adalah jiwa atau diri manusia. Sedangkan menurut bahasa kata hawa berasal dari kata “Al Hawa” adalah Saqatha min 'ulwin(terjatuh dari atas ke bawah), al-Mailu (keinginan dan kesenangan), dan al-Hubb (cinta). Dari sini terbentuk beberapa istilah seperti 'ala hawahu (artinya menurut seleranya, cocok dengan kemauannya atau kesenangannya), Ittaba'a hawâhu (mengikuti dan memperturutkan keinginan syahwatnya), dan Fil-Hawa (jatuh cinta atau diliputi oleh syahwatnya). Jadi istilah hawa ini lebih tepat jika disamakan dengan "syahwat". Syahwat artinya segala sesuatu yang diingini, yang digemari, yang disukai, yang menarik hati dan yang mendorong hasrat seksual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar